Keutamaan Bulan Rajab
Rajab, Bulan Allah Bulan Rajab, yang disebut “bulan Allah” dimulai pada 6 Agustus – 4 September 2005. Rajab terdiri dari tiga huruf: ra, jim dan ba. Setiap huruf memiliki arti sendiri-sendiri. Ra berarti rahmatun atau rahmat Allah; jim berarti juudun, kedermawanan Allah dan ba, berarti birrun, kebaikan Allah. Bulan Rajab termasuk bulan mulia yang layak dimulaikan dengan memperbanyak ibadah. Rasullullah bersabda: “Sesungguhnya bulan Rajab itu bulan milik Allah yang agung. Tak satu bulanpun yang mendekati kemuliaan dan keutamaannya. Pembunuhan dan peperangan dengan orang kafir pada saat itu diharamkan. Ingat, sesungguhnya bulan Rajab itu adalah bulan Allah. Sya’ban adalah bulanku. Sementara Ramadhan adalah bulan milik umatku. Ingatlah, barang siapa berpuasa sehari saja pada bulan Rajab, maka dia layak mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari kemurkaan Allah. Baginya tertutup pintu-pintu neraka”. Imam Ja’far Ash Shadiq menyatakan: barang siapa berpuasa sehari saja di bulan Rajab ia akan diringankan dari kepedihan sakratul maut dan azab kubur. Barang siapa berpuasa dua hari di bulan Rajab maka ia diperbolehkan tidak melalui Shirathal Mustaqim. Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab maka in akan terhindari dari kesusahan hari akhir dan dijauhkan dari api neraka. Rasullullah bersabda, barang siapa yang tidak bisa melakukan puasa pada bulan Rajab maka dia bisa menggantinya dengan membaca tasbih sebanyak 100 kali. Misalnya dengan membaca: Subhanal ilahil Jalil.Subhana ma la yanbaghit tasbih illa lahu,subhanal a’azzul akram. Subhana man labisal i’zza wahuwa lahu ahlun. Tidak hanya bertasbih, Rasullullah juga menganjurkan untuk memperbanyak Istighfar, memperbanyak Tahlil dan membaca surat Al Ikhlas pada hari Jum’at di bulan Rajab.