UBD Raih Double Winner ICA 2014
[dropcap]M[/dropcap]ahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) kembali menorehkan prestasi di bidang teknologi. Mereka yang tergabung dalam Bina Darma Cyber Army (BDCA) berhasil menjuarai dua kategori “Double Winner” yakni Juara 1 Hacking CTF dan Juara 1 Digital Forensic Investigator pada Indonesia Cyber Army (ICA) Nasional Competition 2014 yang digelar 29-30 Oktober 2014 di Kota Makasar. ICA 2014 yang ke-3 merupakan kegiatan resmi kompetisi Capture the Flag/Hacking Competition dan Digital Forensics Competition yang digelar oleh para akademisi (APTIKOM, ACAD-CSIRT), pemerintah (Direktorat Keamanan Informasi, KOMINFO) dan swasta.
Kompetisi CTF/hacking, bertujuan untuk mengetahui skill peserta dalam teknik security untuk menjebol server lawan. Sementara kompetisi digital forensic investigator, bertujuan untuk memecahkan soal yang diberikan panitia dengan mencari jejak digital forensic dan mencari petunjuk utama dalam memecahkan permasalahan cyber security. Adapun juri ICA 2014 terdiri dari AKBP Muhammad Nuh Al-Azhar MSc CHFI CEI dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri dan Dr Desmond Davendran, FORESEC Malaysia.
Rektor UBD, Prof. Ir. H. Bochari Rachman, M.Sc., usai menerima arak-arakan Piala Double Winner yang dilakukan oleh rombongan mahasiswa mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih mahasiswa jurusan Tkenik Informatika (TI) yang berhasil membawa nama baik Universitas Bina Darma ke tingkat nasional. “Ini salah satu wujud keberhasilan kita membangun kampus berbasis IT, dan keberhasilan bagaimana kita mengarahkan mahasiswa untuk terus mengikuti perkembangan IT tersebut. Jadi komitmen kita untuk mencetak lulusan yang berkualitas dan berkontribusi untuk perkembangan IT di Indonesia dapat terwujud,” ungkapnya didampingi Wakil Rektor II Dr. Sunda Ariana, M.Pd., M.M., dan Dekan Fakultas Ilmu Komputer M. Izman Herdiansyah, S.T., M.M., Ph.D.
Rektor juga menegaskan, UBD juga mendukung program pemerintah pusat untuk mencari bibit cyber security nasional yang tangguh di bidangnya, dan menjadikan Indonesia sebagai center of cyber security engineer. “Kalau India jadi pusat programmer (pembuat perangkat lunak) maka Indonesia harus bisa menjadi pusat cyber security engineer (ahli cyber security). Bina Darma akan terus menciptakan lulusan yang tangguh di bidang IT dan siap untuk mengabdikan ilmunya baik untuk pemerintahan, akademik dan swasta. Untuk mendukung upaya tersebut, kita telah melakukan kerjasama dengan Polda Sumsel dan Kodam II/Sriwijaya terkait sistem IT dari tindakan cyber crime,” ujarnya usai memberikan reward beasiswa kepada para juara cyber tingkat nasional. (ar)